Film Oppenheimer (2023), Ini Yang Wajib Kalian Tahu!

Table of Contents

Listen this episode on

Film Oppenheimer karya sutradara ternama Hollywood Christopher Nolan kembali dengan kejutannya. Film Oppenheimer merupakan adaptasi dari buku yang berjudul American Prometheus : The Triumph and Tragedy of J. Robert Oppenheimer karya Martin Sherwin dan Kai Bird. Film ini rencananya akan rilis pada 21 Juli 2023 dan akan diperankan oleh banyak aktor papan atas seperti, Cillian Murphy, Emily Blunt, Robert Downey Jr, Matt Damon, Rami Malek, Benny Safdie, sampai Dane DeHaan. Tidak main-main, dikutip dari Variety, film Oppenheimer memiliki biaya produksi sebesar 100 juta USD atau setara dengan Rp 1,4 triliun rupiah. Tidak heran banyak jajaran nama besar yang terlibat. Film dari Christopher Nolan tentu juga terkenal dengan original scoring music yang selalu membuat film-filmnya hidup. Kali ini, nama Ludwig Göransson muncul sebagai musik komposer pada film Oppenheimer. Budget film sebesar ini ternyata bukan untuk genre film action atau science fiction, melainkan film Biografi dari Fisikawan bernama J. Robert Oppenheimer.

Sinopsis Film Oppenheimer

J. Robert Oppenheimer adalah salah satu Fisikawan paling terkenal karena memimpin The Manhattan Project, projek yang mengembangkan bom atom untuk Amerika di Perang Dunia II. Dari latar belakang kehidupan dan sejarah J. Robert Oppenheimer, kita bisa mengetahui gambaran film Nolan nantinya akan seperti apa. Film yang akan menceritakan kisah seorang Fisikawan pintar yang biasa disebut “Father of the Atomic Bomb” dengan kejeniusannya dan dilemanya dalam mengembangkan senjata mematikan tersebut. Banyak orang menyebut J. Robert Oppenheimer adalah Pahlawan dunia, tapi tidak sedikit yang menyebutnya Penjahat. Setelah pengeboman Nagasaki and Hiroshima, Oppenheimer mengatakan “Blood on my hands“. Ia merasa kecewa dan bertanggung jawab atas kejadian tersebut.

Biografi Singkat J. Robert Oppenheimer

Julius Robert Oppenheimer lahir di New York City pada 22 April 1904. Oppenheimer adalah anak yang cerdas, ia lulus dari Ethical Culture School of New York dengan nilai tertinggi. Setelah itu ia melanjutkan pendidikannya di Harvard University dan lulus dengan gelar summa cum laude. Tidak berhenti sampai disitu, ia melanjutkan pendidikannya di Cambridge University. Di situ ia memulai penelitianya dengan atom di Cavendish Laboratory pada tahun 1925. Menurut Oppenheimer, rutinitas di laboraturium sangat membosankan. Ia memutuskan untuk pergi ke Göttingen University, Jerman, dengan tujuan mempelajari fisika kuantum. Oppenheimer menerima gelar Doktornya di sana.

Oppenheimer adalah orang yang tidak terlalu mengikuti politik, ia tidak pernah menggunakan hak pilihnya dalam pemilu sampai pada tahun 1934. Pada tahun 1934 ia mulai peduli dengan politik dan masalah Internasional. Ia juga suka menyisihkan 3% gajinya selama 2 tahun untuk membantu Fisikawan Jerman yang melarikan diri dari Nazi.

Oppenheimer bersama dengan Albert Einstein dan Leo Szilard berasumsi bahwa Nazi dapat mengembangkan senjata nuklir. Setelah Pemerintah Amerika mengetahui hal tersebut, Oppenheimer ditunjuk untuk melaksanakan Manhattan Project, yaitu eksperimen Angkatan Darat Amerika yang bertujuan memanfaatkan energi atom untuk keperluan Militer. Singkat cerita, Pemerintah Amerika malah tertuju ke Jepang yang menjadi lawan perangnya saat itu. Pada 6 Agustus 1945, bom dijatuhkan di Hiroshima dan tiga hari kemudian bom dijatuhkan di Nagasaki. Oppenheimer memperlihatkan kekecewaannya pada pengeboman Nagasaki dan Hiroshima. Presiden Truman saat itu tidak suka dan marah dengan pesan Oppenheimer ke publik.

Oppenheimer akhirnya meninggal dunia pada 18 Februari 1967, akibat kanker tenggorokan. Hal ini disebabkan karena Oppenheimer merupakan perokok berat. Terlepas dari pro dan kontranya Oppenheimer dalam menciptakan bom atom, ia adalah salah satu orang penting dalam sejarah, khususnya pada Perang Dunia II.