Table of Contents
ToggleSerial killer yang mencari mangsa lewat social media, Twitter (X). Takahiro Shiraishi adalah orang pendiam, baik, suka olahrraga, dan jarang bersosial. Ibu dan ayahnya bercerai sejak kecil dan ia ikut dengan ayahnya. Teman SD nya saat tahu kasus pembunuhan ini sangat shock dan tidak percaya. Memang waktu kecil Takahiro suka dengan permainan mencekik dan bahkan ia pernah pingsan saat bermain ini.
Kelakuan anehnya sebenarnya sudah terlihat ketika ia punya pasangan. Mantannya mengaku Takahiro orang yang tidak pernah kasar apalagi main fisik. Namun setelah putus ia menjadi berbeda, ia meneror melalui pesan dengan berkata “ayo bunuh diri bersamaku” “aku baru saja membunuh seorang wanita yang mengatakan padaku ingin mati”
Dia juga pernah bekerja 2 tahun di supermarket dan sempat tertangkap polisi karena memaksa gadis dibawah umur untuk menjadi pekerja seks. Ia pernah mengatakan pada ayahnya bahwa ia tidak punya alasan untuk hidup lagi.
Kasus Takahiro ini ketahuan ketika Aiko (23) menghilang. Sebelumnya Aiko tweet ingin bunuh diri dan lain-lain. Kakak Aiko penasaran dan membuka twitter Aiko. Tak disangka sebelum Aiko meninggal ia menemukan chat dengan orang lain dan membuat janji untuk bertemu. Dari hasil CCTV di tempat pertemuan, ia melihat Aiko bersama seorang pria menuju apartment. Kakanya segera melapor kepolisi dan dipikir hanya melibatkan satu korban.
Setelah masuk ke apartemen, ditemukan 9 kepala, dan 240 potongan tubuh yang disimpan dalam cooler box. Potongan tubuh tersebut ditutup dengan pasir kucing agar baunya menyamar. Palaku mengaku sebelum membunuhnya ia memperkosa dan mengambil semua barang berharga. Awalnya ia membutuhkan waktu 3 hari untuk membereskan potongan tubuh. Namun semakin sering ia hanya membutuhkan waktu 1 hari.
Diselediki lebih lanjut, ternyata terdapat 8 wanita dan 1 laki-laki. Takahiro mulai membunuh sejak bulan Agustus-Oktober 2017. Ia akhirnya ditangkap di tahun yang sama, namun persidangan kasus ini baru dimulai tahun 2020. Takahiro membunuh dengan cara mencari hashtag di Twitter (X) #suiciderecruitment karena biasanya orang yang ingin bunuh diri menggunakan hashtag tersebut untuk mencari partner bunuh diri. Targetnya adalah wanita 20 tahun yang depresi dan sering membuat tweet bunuh diri. Takahiro juga pernah membuat tweet “jika anda memiliki keinginan untuk bunuh diri, datanglah padaku untuk berkonsultasi.”
Pada tanggal 15 Desember 2020 dalam sidang yang dihadiri 400 orang menyatakan ia bersalah dan di vonis hukuman mati.