Table of Contents
ToggleIndustri K-Pop dikenal memiliki persaingan yang sangat ketat. Banyak calon idol yang mengundurkan diri ketika masa pelatihan berjalan, karena tekanan dan porsi latihan yang luar biasa melelahkan. Jangka waktu pelatihan yang lama juga memberikan kesan industri ini sangat kejam, rata-rata menghabiskan sekitar 4-5 tahun. Bahkan ada yang menjalani masa training sampai 10 tahun. Lebih mengerikannya lagi meskipun sudah berlatih bertahun – tahun, debut para calon idol dapat dibatalkan secara sepihak. Atau ketika berhasil debut, gaji mereka ditahan sebagai ganti uang yang dikeluarkan manajemen selama pelatihan. Berikut sisi kejam dari industri K-Pop:
Kewajiban memiliki fisik yang sempurna
Dengan standar kecantikan yang begitu sempit, para Idol mempunyai kewajiban memiliki postur tubuh yang ideal dan ramping. Tidak jarang mereka harus rela menjalani operasi plastik dan diet ketat demi mendapatkan penampilan fisik yang sempurna. Contohnya seperti Momo TWICE, yang dalam sebuah wawancara mengatakan dirinya takut tidak bisa bangun dari tidur karena sudah beberapa hari tidak makan.
Kesehatan mental yang terganggu
Karena tuntutan hidup yang harus terlihat sempurna seperti selalu sopan dan selalu tersenyum, demi meningkatkan sentimen positif dari publik. Banyak idol Kpop yang mengalami ganguan mental seperti depresi, gangguan pola makan, insomnia, hingga serangan panik.
Prostitusi dan Kekerasan Seksual
Gemerlapnya dunia K-pop menjadi sebuah nilai jual tinggi untuk dunia hiburan. Biasanya idol wanita menjadi sasaran lelaki hidung belang yang memiliki kekayaan untuk melakukan hal – hal negatif.
Salah satu kasus dari seorang CEO sebuah agensi yang ditangkap pada Mei 2017, karena menjadi perantara idol wanita dari agensinya. Ia menjual 4 Idol wanitanya dengan seorang pengusaha kaya Korea di Los Angeles, serta dituduh mengatur prostitusi idol wanita lain. Ditahun yang sama pada bulan Juli, seorang CEO didakwa melanggar Undang-Undang tentang Perlindungan Anak dan Remaja, terkait Pelecehan Seksual dan penyerangan. Pria itu melakukan pelecehan seksual terhadap seorang peserta pelatihan berusia 17 dan 19 tahun. Ia juga mengancam orang tua mereka untuk membayar denda jika mereka ingin meninggalkan agensi.
Penasaran dengan kasus lengkapnya? Dengerin Opini Tengah Malam di aplikasi Noice dan YouTube sekarang!