Table of Contents
ToggleKasus Miryang adalah pemerkosaan di Korea Selatan yang cukup tragis. Terjadi di Miryang pada tahun 2004, seorang siswi wanita berusia 14 tahun diperkosa 41 anak laki-laki secara bergilir dalam waktu 11 bulan. Polisi pun tidak banyak berbuat apa-apa dan korban tidak dapat keadilan, yang didapat hanyalah hinaan. Kasus ini semakin terkenal akibat perlakuan Polisi terhadap korban.
Kronologi Miryang Gang Rape
Pada tahun 2003, gadis berusia 14 tahun bernama Choi bertemu secara online dengan anak laki-laki berusia 17 tahun bernama Park. Choi memiliki background yang kurang baik dari keluarganya. Kedua orang tuanya sudah pisah sejak lama dan ayah Choi yang seorang pemabuk mendapatkan hak asuhnya.
Choi yang masih lugu diajak bertemu secara langsung oleh Park pada Januari 2004 setelah sudah sering bercakap melalui internet.Sesampainya di tempat yang sudah dijanjikan, Choi malah dipukul dengan pipa dan diperkosa oleh Park dan ke-11 temannya.
Tidak hanya itu, Park dan temannya merekam adegan pemerkosaan sebagai ancaman jika Choi buka mulut nantinya. Benar saja, rekaman tersebut dijadikan Park dan temannya untuk memperkosa Choi kapanpun mereka mau. Menurut beberapa sumber ada yang mengatakan Choi diperkosa mulai dari motel, lapangan tenis dan lain-lain.Parahnya lagi, Choi disuruh untuk mendatangkan temannya agar dapat dilecehkan oleh Park dan teman-temannya. Choi sebagai anak kecil yang masih memiliki rasa takut dan tidak berdaya membuatnya mengajak mengajak adiknya yang berumur 12 tahun dan saudaranya yang berusia 15 tahun. Kasus ini semakin gila karena total tersangka yang melecehkan Choi, adik, dan saudaranya berjumlah 41 orang. Choi harus menahan kekejian Park dan teman-temannya selama 11 bulan.
Mereka tidak pernah kembali pulang pada tanggal 12 Februari seperti pada rencana. Kekhawatiran tidak langusng datang mengingat gunung yang mereka daki memang terkenal sulit. Mungkin saja mereka mengalami kendala saat berada di atas sana dan terlambat untuk pulang ke rumah. Keluarga merasa khawatir ketika mereka masih belum mendengar kabar hingga tanggal 20 Februari. Search party (tim pencari) dikirim di hari berikutnya.
Lalu Kenapa Tidak Lapor Polisi atau Keluarga?
Choi tidak dapat cerita ke siapa-siapa karena memang ia tidak memiliki orang yang dekat untuk dapat ia ceritakan. Ayahnya seorang pemabuk dan sering melakukan kekerasan terhadap ia dan adiknya. Akhirnya Choi memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dengan menelan 20 butir obat tidur. Namun Choi berhasil diselamatkan karena penanganan yang cepat. Bibi dari Choi merasa ada yang aneh dari Choi dan memaksa untuk Choi bercerita tentang apa yang sebenarnya terjadi. Perlahan-lahan Choi mulai terbuka dan menceritakan semuanya. Setelah Bibi nya mengetahui apa yang terjadi dengan Choi, ia langsung menghubungi Ibu dari Choi dan segera melaporkan ke Polisi pada tanggal 24 November 2004. Tapi tahu apa yang didapat dari Polisi?
Respon Polisi Terhadap Kasus Miryang Gang Rape
Awalnya Polisi bertindak cepat dengan menangkap 41 tersangka untuk diperiksa lebih lanjut. Keluarga Choi memohon untuk menutupi identitas korban selama kasus ini berlangsung. Namun ternyata identitas Choi malah bocor ke media yang membuat 14 dari 41 orang tua tersangka datang ke rumah Choi dengan membawa “uang damai” senilai 50 juta won. Lalu tersangka sisanya bagaimana? 3 orang bebas tanpa syarat, 20 orang disidang tapi hakim memutuskan tidak bersalah karena minimnya bukti, 7 orang lainnya terbukti bersalah dan mendapat hukuman penjara. Mirisnya menurut kabar yang beredar, mereka yang lepas tidak memiliki catatan kriminal sampai hari ini. Hal ini tentu membuat tersangka dengan mudahnya menjalani kehidupan normal.
Salah satu orang tua korban pernah mengatakan “Watch out from now on for reporting our sons to police.” Dan pada wawancara di televisi, orang tua tersangkapun bisa mengatakan “Why should we feel sorry for the victim’s family? Why don’t you consider our suffering? Who can resist temptation when girls are trying to seduce boys? They should have taught their daughters how to behave in order to avoid this kind of accident.“ Setelah mendapatkan serangan verbal seperti itu, dilaporkan salah satu gadis memutuskan berhenti dari sekolah.
Usaha Keluarga Korban Sampai Detik Terakhir
Keluarga korban melakukan segala upaya untuk mendapat keadilan terhadap Choi dengan cara berbicara kepada Polisi Wanita dengan harapan agar dapat mengerti yang dirasakan oleh korban. Ternyata yang didapat hanyalah “ping pong.” Polisi Wanita mengatakan untuk melaporkan kepihak Polisi laki-laki. Kasus ini tentu semakin panas karena belum mendapatkan titik terang, yang ada malah keluar dari mulut salah satu Polisi yang semakin membuat korban semakin terpukul,
“Did you try to entice the guys? You ruined the reputation of Miryang. The boys who would be leading the city in the future are now all arrested thanks to you. What are you going to do? […] I am afraid that my daughter will turn out like you.”
Tidak berhenti sampai disitu, korban dipertemukan langsung dengan tersangka tanpa cermin satu arah dan Polisi bertanya satu-satu “Did he insert [it] or not?“ Hal tidak biasa ini membuat korban harus menjalani terapi psikologi karena yang ia dapat semakin parah. Akhirnya pada tahun 2007, pengadilan di Korea Selatan memutuskan bahwa petugas Polisi Miryang bersalah karena dianggap lalai melindungi korban. Petugas polisi Miryang juga harus membayar ganti rugi sebesar 50 juta won kepada dua korban dan keluarga mereka. Namun pada Juni 2008, keputusan tersebut dikuatkan oleh Mahkamah Agung Korsel dengan menetapkan kompensasi sebesar 70 juta won. Kasus Choi akhirnya berhenti begitu saja dengan uang sebesar 70 juta won lebih.
Nasib Para Tersangka
Jaksa akhirnya mengirim besar tersangka ke pengadilan anak. Beberapa orang resmi dituduh melakukan penyerangan seksual secara berkelompok dan mereka di penjara 4 tahun. Beberapa sumber mengatakan keputusan Jaksa dipengaruhi oleh salah satu Ayah korban yang sudah menerima uang dari para orang tua tersangka. Ayah korban pun akhirnya meminta kepada hakim untuk diberikan keringan terhadap tersangka.
Pada tahun 2012, Hwang Seon-mi teman dari salah satu tersangka kasus Miryang Gang Rape menjadi Polisi Wanita. Ia komen disalah satu postingan dengan memberikan komen negatif kepada korban pelecehan yang dilakukan temannya. Lagi-lagi hal ini membuat warga Korsel kembali geram karena Hwang bukannya dipecat tapi malah naik pangkat. Hwang akhirnya merilis permintaan maaf lewat surat dan menyatakan dirinya sudah tidak berhubungan dengan para tersangka dan meninggalkan masa lalunya.
Kisahnya Diangkat ke Film
Kisah Miryang Gang Rape ini juga pernah diangkat dalam film Hang Gong Ju (2013). Film ini berkisah tentang gadis remaja yang ditemani oleh gurunya untuk mencari sekolah baru. Gong Ju merupakan korban pelecehan seksual. Ia berusaha sebaik mungkin untuk beradaptasi dengan teman-teman barunya. Sayangnya, Gong Ju dikejar-kejar para orang tua pelaku yang menuntut agar anaknya dibebaskan. Hal ini disebabkan orang tua pelaku sudah memberikan sejumlah uang pada ayah Gong Ju.
Nah buat yang pengen dengerin versi Podcastnya bisa langsung kunjungi Opini Tengah Malam di aplikasi Noice!