Table of Contents
ToggleSosok Elizabeth Short
Elizabeth Short lahir di Hyde Park, Massachusetts, Amerika Serikat. Dalam kesehariannya Elizabeth dikenal sebagai wanita yang ramah, lembut, dan sopan. Namun semua itu berubah ketika ia memiliki kebiasaan tidur hingga larut malam. Akibat hal tersebut kemudian ia mulai aktif bepergian pada malam hari, dan kerap menggunakan pakaian yang terbuka. Untuk menghilangkan kecurigaan orang tuanya, Elizabeth sering mengirim surat untuk sekedar memberitahu bahwa selama ini ia pergi untuk bekerja paruh waktu, dan mengatakan bahwa dirinya baik-baik saja. Nama populer Elizabeth adalah “Black Dahlia” yang baru dia dapat pasca kematiannya. Nama aliasnya itu diberikan oleh para “penggemarnya” yang menamainya berdasarkan pada sebuah film misteri pembunuhan noir, The Blue Dahlia, yang dirilis pada April 1946.
Kematian Black Dahlia
Pada 15 Januari 1947, mayat Elizabeth Short ditemukan di kawasan Leimert Park, Los Angeles. Orang pertama yang melaporkan pemandangan mengerikan itu adalah seorang ibu-ibu yang sedang keluar pagi dengan anaknya. Karena posenya yang aneh, ibu tersebut mengira tubuh Elizabeth adalah sebuah manekin. Tetapi ketika dilihat lebih dekat, ternyata itu adalah mayat dari Elizabeth yang sudah dimutilasi.
Tubuh itu ditemukan telah terbelah dua di pinggang dan benar-benar kehabisan darah. Beberapa organnya seperti usus telah dikeluarkan dan ditempatkan dengan rapi di bawah bokongnya. Potongan daging telah dipotong dari paha dan payudaranya. Perutnya pun penuh dengan kotoran, membuat beberapa orang percaya bahwa dia telah dipaksa untuk memakan kotoran manusia sebelum dia dibunuh. Bagian yang mengerikan adalah luka robek di wajahnya. Pembunuhnya telah mengiris setiap sisi wajahnya dari sudut mulutnya ke telinganya, menciptakan apa yang dikenal sebagai “Glasgow Smile.”
Surat dan Pengakuan Sang Pembunuh
Pada tanggal 21 Januari, Penyidik menerima telepon dari seseorang yang mengaku sebagai pembunuhnya. Orang itu mengatakan bahwa dia akan mengirimkan barang-barang milik Elizabeth. Kemudian pada tanggal 24 Januari, Penyidik menerima paket dengan akte kelahiran Elizabeth Short, foto, kartu nama, dan buku alamat dengan nama Mark Hansen di sampulnya. Dia juga mengirim sebuah surat, surat ini tidak ditulis dengan tangan, tetapi dengan menggunakan huruf-huruf yang disusun dari potongan koran. Surat itu berbunyi:
“Los Angeles Examiner dan surat kabar Los Angeles lainnya. Aku adalah sang pembunuh.”
Pada tanggal 26 Januari, surat lain datang. Kali ini, orang tersebut menuliskan dalam suratnya “Aku sudah memutuskan, Rabu 29 Januari, pukul 10 pagi, aku akan menyerahkan diri. Tertanda – Pembunuh Black Dahlia.” Dalam surat tersebut, terlampir lokasi penjemputan sang pelaku, namun saat ditunggu di lokasi tersebut, sang pengirim surat tidak datang.
Setelah kejadian itu, sebuah surat lain muncul, “Aku berubah pikiran, setelah kupikir matang, wanita itu pantas mati. Aku tidak jadi menyerahkan diri.” Lagi-lagi ketika surat ini dicek, sidik jari apapun masih tidak dapat ditemukan. Sudah 200 orang telah diinterogasi. Bahkan sebagian besar dari mereka juga telah melakukan tes kebohongan. Hasilnya nihil.
Tiga orang terduga pembunuh
PEMBUNUH PERTAMA
Terduga pelaku pembunuhan yang pertama bernama Cleveland Torso. Pria ini merupakan seorang pembunuh berantai yang tenar pada tahun 1930-an. Ia sukses menebar teror di seantero Cleveland. Kebiasaan Torso yang menghabisi nyawa korbannya dengan sangat kejam serta memutilasinya membuat Tarso menjadi terduga.
PEMBUNUH KEDUA
Terduga pelaku pembunuhan yang kedua bernama Geoge Hodel. Nama tersebut muncul setelah seorang penulis buku yang merupakan anaknya, Steve Hodel, menuliskan nama ayahnya tersebut di dalam buku tulisannya yang berjudul “Black Dahlia Avenger”. Teori yang dikemukakannya adalah kemungkinan pelaku merupakan seorang ahli bedah yang terampil. Jika seorang ahli bedah melihat foto tubuh Elizabeth, kemungkinan ia akan menyatakan hal yang sama. Karena ayahnya merupakan ahli bedah, maka Steve pun meyakini jika sang pelaku pembunuhan adalah ayahnya.
PEMBUNUH KETIGA
Terduga pelaku pembunuhan yang ketiga bernama Arnold Smith. Namanya muncul setelah John Patrick St. John didatangi oleh seorang informan yang kemudian memberikan sebuah rekaman video berupa pengakuan dari seseorang yang kemungkinan besar merupakan pembunuh asli dari Elizabeth. Pria yang ada di dalam rekaman tersebut bernama Arnold Smith dan dia pun memperlihatkan secara langsung foto serta barang-barang pribadi yang diklaim milik Elizabeth. Dia pun mengatakan kalau temannya yang bernama Al Morrison adalah pelaku yang sudah membunuh dan memutilasi Elizabeth. Akan tetapi, John percaya jika Al dan Arnold merupakan orang yang sama. Menurut penuturannya, Elizabeth mendatangi kamar Al karena tidak memiliki tempat untuk bermalam. Al lalu membawa wanita tersebut ke rumahnya dan mengajak Elizabeth untuk berhubungan intim. Namun, karena Elizabeth menolak, Al menjadi marah dan langsung membunuhnya sebelum akhirnya dimutilasi.
Penasaran kasus pembunuhan Black Dahlia secara lengkapnya? Dengerin sekarang di Podcast Opini Tengah Malam.